Berpikir positif dalam pembangunan proyek infrastruktur
Presiden Jokowi terus berupaya menggenjot proyek infrastruktur di Tanah Air untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.
Presiden mengaku saat ini Indonesia memang jauh tertinggal dari negara lain soal fasilitas infrastruktur. Dia mencontohkan panjang jalan tol di china sekarang sudah mencapai 6.000 kilometer, sementara Indonesia selama 70 tahun merdeka baru memiliki jalan tol sepanjang 840 km.
Untuk itu, pemerintah akan terus membangun sejumlah proyek infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, kereta cepat Jakarta Bandung dan proyek listrik 35 ribu megawatt hingga 2019. Jika dilihat dari progresnya memang pada pemerintahan jokowi ini, infrastruktur sangat pesat pertumbuhannya.
Kita sebagai rakyat harus optimis bahwa proyek infrastruktur bisa berguna dan memajukan negara tercinta ini dan bukan malah menjadi orang pesimistis. Janganlah kita berpikir infrastruktur hanya untuk kepentingan asing dan aseng. Misalnya dengan dibangunnya banyak pelabuhan besar produk asing akan mudah masuk ke negara ini, padahal jika kita berpikir positif pelabuhan itu sebagai konektifitas antar pulau dan membuat barang menjadi murah, selain itu setiap daerah yang memiliki pelabuhan bisa langsung mengekspor barang ke negara lain.
Orang yang pesimis berpikir dengan dibukanya dan dibangunnya jalan di luar pulau jawa maka akan semakin mudah terjadi perusakan hutan dan pembalakan liar. Padahal di satu sisi rakyat membutuhkan jalan untuk mempermudah akses ke daerahnya, setiap hal pasti memiliki sisi positif dan negativ, tergantung kita memanfaat infrastruktur untuk keperluan apa.
Marilah berpikir positif dan menjadi orang yang optimis bahwa proyek infrastruktur pemerintah dapat menyejahterakan serta memajukan bangsa ini menjadi negara yang unggul. Dengan infrastruktur yang berkembang pesat, segala bisnis akan lancar, pergerakan barang akan merata dan ketimpangan harga antar daerah tidak ada lagi.
Presiden mengaku saat ini Indonesia memang jauh tertinggal dari negara lain soal fasilitas infrastruktur. Dia mencontohkan panjang jalan tol di china sekarang sudah mencapai 6.000 kilometer, sementara Indonesia selama 70 tahun merdeka baru memiliki jalan tol sepanjang 840 km.
Untuk itu, pemerintah akan terus membangun sejumlah proyek infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, kereta cepat Jakarta Bandung dan proyek listrik 35 ribu megawatt hingga 2019. Jika dilihat dari progresnya memang pada pemerintahan jokowi ini, infrastruktur sangat pesat pertumbuhannya.
Kita sebagai rakyat harus optimis bahwa proyek infrastruktur bisa berguna dan memajukan negara tercinta ini dan bukan malah menjadi orang pesimistis. Janganlah kita berpikir infrastruktur hanya untuk kepentingan asing dan aseng. Misalnya dengan dibangunnya banyak pelabuhan besar produk asing akan mudah masuk ke negara ini, padahal jika kita berpikir positif pelabuhan itu sebagai konektifitas antar pulau dan membuat barang menjadi murah, selain itu setiap daerah yang memiliki pelabuhan bisa langsung mengekspor barang ke negara lain.
Orang yang pesimis berpikir dengan dibukanya dan dibangunnya jalan di luar pulau jawa maka akan semakin mudah terjadi perusakan hutan dan pembalakan liar. Padahal di satu sisi rakyat membutuhkan jalan untuk mempermudah akses ke daerahnya, setiap hal pasti memiliki sisi positif dan negativ, tergantung kita memanfaat infrastruktur untuk keperluan apa.
Marilah berpikir positif dan menjadi orang yang optimis bahwa proyek infrastruktur pemerintah dapat menyejahterakan serta memajukan bangsa ini menjadi negara yang unggul. Dengan infrastruktur yang berkembang pesat, segala bisnis akan lancar, pergerakan barang akan merata dan ketimpangan harga antar daerah tidak ada lagi.