Jenis-jenis pompa air berdasarkan tenaga penggeraknya
Jenis pompa air dibagi berdasarkan cara kerjanya dan menurut tenaga Penggeraknya. Berdasarkan cara kerjanya, pompa air terbagi menjadi 2, yakni Pompa Dinamik ( Dynamic Pump) dan Pompa Perpindahan Positif ( Positive Displacement Pump). Sedangkan menurut tenaga penggeraknya yaitu:
1. Pompa Air Celup ( Submersible )
Jenis Pompa ini menggunakan daya sentrifugal yang berasal dari putaran kipas (impeler) dan mendorong air keluar secara vertikal ke atas. Jenis pompa air ini bisa dilihat pemakaiannya pada akuarium. Pompa ini akan mengalirkan air menuju ke penyaringan sehingga air akuarium akan terjaga kejernihan air nya.
Pompa air celup mempunyai ketinggian yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan. Saat dioperasikan, pompa ini harus dalam keadaan terisi air secara terus menerus. Jika suplai air berkurang atau kosong, justru hal itu akan merusak mesin pompa air celup ini. Kelebihan dari jenis pompa ini ialah perawatannya yang cukup mudah serta tidak menimbulkan suara bising karena lebih sering diletakkan di dalam air.
2. Pompa Air Bensin / Diesel
Secara umum, cara kerja mesin jenis pompa ini sama seperti pompa air sentrifugal. Namun berbeda dengan pompa air sentrifugal mengubah energi mekanis menjadi energi potensial untuk menggerakkan mesin menggunakan daya listrik, pompa air diesel memanfaatkan energi dari bahan bakar untuk menggerakan motor kipasnya (impeler).
Biasanya, jenis pompa air ini menggunakan motor dengan bahan bakar dari bensin atau solar.
Pom pa air diesel ini seringnya digunakan untuk menghasilkan debit air dalam jumlah yang banyak, hal ini bisa dilihat dari ukuran selang dan pipanya yang cukup besar. Penggunaan pompa air diesel ini bisa dilihat pada sistem pengairan pertanian karena dapat mengairi lahan dalam ukuran yang luas.
3. Pompa Air Listrik
Jenis Pompa ini merupakan pompa air yang sangat umum digunakan saat ini. Pompa air ini menggunakan daya sentrifugal yang berasal dari putaran impeler atau kipas. Putaran kipas ini menggunakan energi dari motor listrik. Akibat daya sentrifugal tersebut air masuk ke dalam casing atau rumah mesin dan terdorong keluar melalui kisi-kisi impeler secara terus-menerus.
Pompa ini sering digunakan di industri besar karena kemudahan untuk memindahkan cairan. Selain air, minyak juga bisa dipindahkan dengan sistem mesin pompa listrik ini. Kelebihan lain dari pompa ini adalah daya isapan air yang tinggi, bisa bekerja dalam kondisi lahan apapun, ukurannya yang kecil sehingga lebih hemat tempat dan perawatannya yang tergolong mudah
4. Pompa Air Manual
Jenis pompa air ini termasuk salah satu pompa air yang sangat banyak digunakan di tahun 70-an, khususnya di daerah-daerah yang dulunya belum terjangkau oleh aliran listrik. Cara kerja pompa ini masih sederhana karena menggunakan energi manusia untuk mengangkat tuas agar menarik air dan menurunkan tuas ke bawah untuk mendorong air tersebut keluar.
Saat ini memang pompa air manual sudah jarang digunakan karena lebih banyak yang menggunakan pompa air listrik. Namun di daerah-daerah terpencil yang belum menerima aliran listrik atau di daerah yang masih mengalami kesulitan penyaluran bensin, jenis pompa air yang satu ini masih digunakan.
1. Pompa Air Celup ( Submersible )
Jenis Pompa ini menggunakan daya sentrifugal yang berasal dari putaran kipas (impeler) dan mendorong air keluar secara vertikal ke atas. Jenis pompa air ini bisa dilihat pemakaiannya pada akuarium. Pompa ini akan mengalirkan air menuju ke penyaringan sehingga air akuarium akan terjaga kejernihan air nya.
Pompa air celup mempunyai ketinggian yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan. Saat dioperasikan, pompa ini harus dalam keadaan terisi air secara terus menerus. Jika suplai air berkurang atau kosong, justru hal itu akan merusak mesin pompa air celup ini. Kelebihan dari jenis pompa ini ialah perawatannya yang cukup mudah serta tidak menimbulkan suara bising karena lebih sering diletakkan di dalam air.
2. Pompa Air Bensin / Diesel
Secara umum, cara kerja mesin jenis pompa ini sama seperti pompa air sentrifugal. Namun berbeda dengan pompa air sentrifugal mengubah energi mekanis menjadi energi potensial untuk menggerakkan mesin menggunakan daya listrik, pompa air diesel memanfaatkan energi dari bahan bakar untuk menggerakan motor kipasnya (impeler).
Biasanya, jenis pompa air ini menggunakan motor dengan bahan bakar dari bensin atau solar.
Pom pa air diesel ini seringnya digunakan untuk menghasilkan debit air dalam jumlah yang banyak, hal ini bisa dilihat dari ukuran selang dan pipanya yang cukup besar. Penggunaan pompa air diesel ini bisa dilihat pada sistem pengairan pertanian karena dapat mengairi lahan dalam ukuran yang luas.
3. Pompa Air Listrik
Jenis Pompa ini merupakan pompa air yang sangat umum digunakan saat ini. Pompa air ini menggunakan daya sentrifugal yang berasal dari putaran impeler atau kipas. Putaran kipas ini menggunakan energi dari motor listrik. Akibat daya sentrifugal tersebut air masuk ke dalam casing atau rumah mesin dan terdorong keluar melalui kisi-kisi impeler secara terus-menerus.
Pompa ini sering digunakan di industri besar karena kemudahan untuk memindahkan cairan. Selain air, minyak juga bisa dipindahkan dengan sistem mesin pompa listrik ini. Kelebihan lain dari pompa ini adalah daya isapan air yang tinggi, bisa bekerja dalam kondisi lahan apapun, ukurannya yang kecil sehingga lebih hemat tempat dan perawatannya yang tergolong mudah
4. Pompa Air Manual
Jenis pompa air ini termasuk salah satu pompa air yang sangat banyak digunakan di tahun 70-an, khususnya di daerah-daerah yang dulunya belum terjangkau oleh aliran listrik. Cara kerja pompa ini masih sederhana karena menggunakan energi manusia untuk mengangkat tuas agar menarik air dan menurunkan tuas ke bawah untuk mendorong air tersebut keluar.
Saat ini memang pompa air manual sudah jarang digunakan karena lebih banyak yang menggunakan pompa air listrik. Namun di daerah-daerah terpencil yang belum menerima aliran listrik atau di daerah yang masih mengalami kesulitan penyaluran bensin, jenis pompa air yang satu ini masih digunakan.